Páginas

Kamis, 13 Juni 2013

Tsunami

Tsunami mungkin kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua masyarakat Indonesia, yah... apalagi setelah kejadian Tsunami yang cukup besar di Aceh dan sekitarnya pada tanggal 26 Desember 2004.  Sebenarnya kata Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu Tsu dan Nami, dimana Tsu artinya Pelabuhan dan Nami adalah gelombang jadi secara harafiah Tsunami berarti Gelombang atau ombak besar di pelabuhan.

Tsunami juga diartikan sebagai gelombang air laut yang merambat ke segala arah dan disebabkan karena adanya gangguan atau perubahan bentuk struktur geologis pada dasar laut yang terjadi secara vertikal. Gempabumi tektonik merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan tersebut dan merupakan penyebab utama Tsunami di Indonesia. Namun demikian tidak semua gempabumi tektonik dapat menyebabkan tsunami, adapun kriteria suatu gempabumi tektonik yang dapat menyebabkan tsunami diantaranya :
   1. Terjadi di dasar laut.
   2. Magnitudo 7 SR atau lebih
   3. Kedalaman < 100 Km
   4. Pergerakan lempengnya secara vertikal.

Selain Gempabumi tektonik, letusuan gunung api dan longsor yang terjadi di dasar laut juga merupakan pemicu terjadinya tsunami. 


Baca Selengkapnya...

Sabtu, 01 Juni 2013

apa sih K-Index itu??


Medan magnet bumi mengalami gangguan diakibatkan karena  adanya aliran Angin Matahari atau Solar Wind. Gangguan tersebut diwakili oleh Indeks K yang diturunkan dari komponen H atau Zonal, Komponen D atau Meridional, dan Komponen Z atau Vertikal, pada Stasiun Pengamat Magnet Bumi dengan menggunakan Fluxgate Magnetometer yang terpasang untuk menentukan variasi komponen H, D, Z dalam skala waktu tertentu.


Table konversi dari amplitude maksimum (nT) untuk K-index, berbeda-beda dari satu pengamat di Stasiun Pengamata dengan pengamat pada Stasiun Pengamat lainnya ketika terjadi kenaikan amplitudo atau badai magnet. Untuk pengamat yang berada di lintang magnetik yang tinggi mempunyai harga amplitude yang lebih tinggi yang berpengaruh terhadap harga K-index.


Dalam waktu tiap 3 (tiga) jam variasi-variasi yang diperoleh kemudian dikonversi kedalam bilangan 0, 1, 2, 3, 4, sampai 9 dengan nilai inilah yang dapat kita tentukan K-Index tersebut.
Baca Selengkapnya...