Daerah Maluku Utara merupakan daerah yang aktif gempabumi, hal ini disebabkan karena letaknya yang dekat dengan interaksi lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia serta lempeng Philipina dan patahan - patahan lokal. Dari historis gempabumi selama 11 tahun ( 1997 – 2007 ) diperoleh 89 gempabumi dengan magnitudo M ≥ 5,0 Skala Richter yang terdiri dari gempa dangkal ( h ≤ 60 Km ) 63 kali dan gempa menengah ( 61 <>≤ 450 Km ) 26 kali.
Parameter hubungan frekuensi – magnitudo, pada umumnya ditentukan dengan metode kuadrat terkecil. B Gutenberg dan C.F Richter membuat persamaan hubungan tersebut sebagai berikut :
Log N = a – bM
Dimana :
N = Frekuensi gempabumi yang tercatat
M = Besarnya magnitudo gempabumi
a = Suatu tetapan yang besarnya tergantung pada periode, luas daerah, dan aktivitas daerah pengamatan ( Keadaan Seismisitas )
b = Parameter “Seismotektonik” suatu daerah dimana terjadi gempabumi dan tergantung dari sifat batuan setempat. ( Keadaan Tektonik ).
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS For Windows diperoleh huibungan antara frekuensi – magnitudogempabumi yaitu :
Gempa dangkal Log N = 4,403 – 0,615 M
Gempa Menengah Log N = 2,815 – 0,398 M
Nilai b yang cukup besar memberikan suatu gambaran bahwa daerah Maluku Utara dan sekitarnya merupakan daerah dengan tingkat kegempaan yang tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.